WASPADA KOBRA
Administrator 25 Desember 2019 11:50:33 WIB
Terror ular kobra mulai menghantui warga. Ular paling mematikan di dunia ini muncul di beberapa wilayah di Jawa Barat, Klaten, Yogyakarta, Depok, Bekasi, bahkan sudah sampai Jakarta. Kemunculannya hingga masuk ke rumah tentu saja membuat warga bergidik ngeri.
Ular kobra memiliki nama lain ular sendok. Dipanggil ular sendok karena bentuknya mirip sendok. Tegak dan pipih di bagian leher saat ular merasa terancam atau diganggu musuhnya. Ular kobra termasuk ular berbisa dari suku Elapidae.
Ular kobra berkembang di daerah tropis dan gurun di Asia dan Afrika. Di dunia, ada 29 jenis kobra dengan berbagai macam ukuran. Umumnya panjang kobra bisa mencapai 1,2 sampai 2,5 meter. King Kobra malah punya panjang hingga 5,6 meter.
Dari 29 jenis kobra yang ada di dunia, dua jenis di antaranya hidup di Indonesia. Yakni ular sendok Jawa (Naja Sputatrix) dan ular sendok Sumatera (Naja Sumatrana). Populasi kobra Sumatera banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan kobra Jawa menyebar di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa, dan Flores.
Soal bisa atau racunnya, ular kobra memiliki bisa paling mematikan karena mampu membunuh manusia. Namun tahapan dari reaksi sengatan ular kobra, awalnya adalah melumpuhkan saraf dan otot korban atau mangsanya dalam waktu hitungan menit saja. Kemudian korban atau mangsanya akan mati perlahan.
Selain menggigit, ular kobra dapat menyemprotkan bisa ke mata untuk melumpuhkan korban atau mangsanya. Tapi tidak semua ular kobra punya kemampuan tersebut, seperti King Kobra. Kalau beruntung, ular kobra hanya menggigit tanpa mengeluarkan bisa. Jadi tidak beracun dan mematikan.
Teror ular kobra akhir-akhir ini sangat meresahkan. Pasalnya ular sendok ini masuk ke rumah warga, melalui saluran kamar mandi. Bahkan ditemukan di kloset kamar mandi. Duh, bikin parno.
- Populasi ular kobra semakin bertambah di musim hujan. Ya, inilah waktunya telur-telur ular kobra menetas. Anak kobra lahir ke dunia.
- “Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami,” kata Peneliti Reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy.
- Bayi kobra sudah memiliki kelenjar bisa yang mampu menghasilkan racun dan berbahaya bagi manusia.
Penjelasannya:
- Kobra Jawa senang tinggal di perbatasan hutan yang terbuka, savana, persawahan, dan pekarangan. Rata-rata panjang ular jenis ini 1,3 meter sampai 1,8 meter. Induk betina ular kobra Jawa sekali bertelur menghasilkan 10-20 butir telur.
- Telur-telur itu akan menetas dalam rentang waktu tiga hingga empat bulan.
- Telur kobra diletakkan di lubang-lubang tanah atau di bawah serasah daun kering yang lembap.
- Ular kobra sangat suka suhu ruangan hangat dan lembap untuk tempat menetaskan telur.
- Hampir semua jenis ular, termasuk induk kobra pada periode tertentu akan meninggalkan telur-telurnya. Membiarkan telurnya menetas sendiri.
- Begitu menetas, anak-anak kobra tersebut menyebar ke mana-mana.
Komentar atas WASPADA KOBRA
Formulir Penulisan Komentar
Pengumuman
Informasi Umum
Tautan
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License